BALI | bhayangkaraperdananews.com – Ada yang berbeda saat pelaksanaan pembinaan agama muslim pada Senin ini, hal ini dikarenakan Lapas Perempuan Kerobokan, Kanwil Kemenkumham Bali membantu tuntaskan kewajiban orang tua yang sedang menjalani pidananya di dalam Lapas dengan melaksanakan Acara Aqiqah bagi anak dari Narapidana. Acara Aqiqah dilaksanakan di Aula serba guna pada (26/02).
Dalam ajaran agama Islam salah satu cara untuk menyambut kehadiran bayi dalam suatu keluarga biasanya dilakukan dengan acara aqiqah. Aqiqah merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi Si Kecil agar mendapat berkah. Kelahiran seorang anak ke dunia tentu membawa kebahagiaan. Ada satu rangkaian dalam Islam dalam menyambut kelahiran seorang anak, yakni aqiqah. Aqiqah dapat diartikan sebagai bentuk rasa syukur.
Pelaksanaan acara Aqiqah ini diawali dengan pembinaan bagi warga binaan muslim yakni pembelajaran tentang Iqro. Kegiatan pembinaan difasilitasi oleh penyuluh agama dari Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar. Setelah itu acara dilanjutkan dengan Acara Aqiqah ananda Atiqoh Daimal Izza yang merupakan putri dari Narapidana L.B.
Acara dibuka oleh Kalapas Perempuan Kerobokan. Sebelumnya telah dilaksanakan sidang TPP terkait pelaksanaan acara Aqiqah ini agar terlaksana baik dengan memperhatikan aspek keamanannya.
“Hari ini kita melaksanakan acara yang mungkin belum pernah dilaksanakan di Lapas/Rutan manapun, karena pada hari ini di Lapas Perempuan Kerobokan melaksanakan acara Aqiqah bagi anak bawaan salah satu warga binaan disini. Saya selaku Kalapas mengucapkan Terimakasih kepada Ustadz Luqman Hakim beserta jajaran penyuluh agama dari Kementerian Agama Kota Denpasar yang telah memabntu memimpin Acara Aqiqah Anak Bawaan dari warga binaan kami disini, sehingga kami dapat membantu Narapidana selaku ibu kandung dari Izza untuk menuntaskan kewajibannya sebagai orang tua.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak keluarga yang sudah berkenan hadir agar pelaksanaan acara ini bisa berjalan dengan baik tanpa mengurangi makna dari acara ini. Mari kita doakan semoga ananda Izza dapat tumbuh menjandi anak yang sehat dan berguna bagi semua, serta kepada bisa segera berkumpul bersama dengan keluarga.
Aqiqah ini merupakan bentuk perasaan gembira dan upaya membagikan kegembiraan kepada orang lain, momen untuk berbagi kepada sesama dan mempererat tali silaturrahmi, saya harap dengan kegiatan pelaksanaan aqiqah ini dapat menambah rasa syukur serta anak ini menjadi anak yang berbakti dan sholehah”, terang Andiyani.
Acara kemudian dilanjutkan dengan inti acara Aqiqah yakni pembacaan sholawat dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Luqman Hakim lalu dilanjutkan dengan potong rambut anada Izza oleh Ustadz dan penyuluh agama yang lain dan dilanjutkan oleh pihak keluarga.
Setelah itu dilaksanakan juga perayaan ulang tahun Ananda Izza karena pelaksanaan acara Aqiqah bertepatan dengan hari ulang tahun Izza ke-1 tahun. Acara ditutup dengan ramah tamah. Acara berjalan dengan lancar, khusyuk dan penuh haru, pihak keluarga pun mengucapkan terimakasih karena telah menyelanggarakan acara aqiqah ini meskipun dibalik jeruji besi, dan menyampaikan terimakasih atas kasih sayang yang diberikan kepada anak bawaan warga binaan pemasyarakatan.
Ditemui di tempat berbeda Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, Romi Yudianto, mengapresiasi pelaksanaan acara Aqiqah bagi anak bawaan Narapidana di Lapas Perempuan Kerobokan. “Kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan yang luar biasa dan menunjukkan komitmen Lapas Perempuan Kerobokan dalam memberikan hak-hak narapidana, termasuk hak untuk menjalankan ibadah dan memenuhi kewajibannya sebagai orang tua,” kata Romi
Romi mengatakan bahwa acara Aqiqah ini merupakan wujud nyata pembinaan keagamaan di Lapas Perempuan Kerobokan. “Ini merupakan salah satu bentuk upaya kami dalam memberikan pembinaan dan pendampingan spiritual kepada narapidana, agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik dan menjadi pribadi yang taat beragama,” ujarnya.
Romi berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi narapidana dan anaknya, serta dapat menjadi motivasi bagi narapidana lainnya untuk lebih taat beragama dan meningkatkan kualitas diri. “Semoga dengan kegiatan ini, narapidana dapat merasakan kasih sayang dan perhatian dari Lapas Perempuan Kerobokan, dan dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” harapnya. (MBPN-Arda Oka)