• Ming. Des 8th, 2024

BHAYANGKARA

PERDANA NEWS

Banjir Sungai Tuntang Genangi Permukiman Penduduk 3 Kecamatan Di Grobogan

ByMBP-NEWS

Jan 2, 2024

GROBOGAN | bhayangkaraperdananews.com – Curah hujan yang tinggi di hulu sungai, membuat sungai Tuntang meluap, pada hari Selasa (02/01/2024) 04.00 wib. Hal ini membuat beberapa desa di wilayah Kecamatan Kedungjati dan Kecamatan Tanggungharjo dilanda banjir.

Disampaikan oleh Edy Susanto petugas Bendung Glapan, “Kiriman air dari hulu, membuat Sungai Tuntang tidak bisa menampung debit air sehingga meluap dan masuk ke pemukiman warga,” katanya.

Menurut Edy Susanto ini juga merupakan efek dari kurang tingginya tanggul yang di buat oleh proyek PT Adhi Karya yang kurang tinggi sehingga air limpas ke arah barat,” Ujarnya.

Ia menjelaskan, beberapa desa yang terletak di bantaran sungai Tuntang terendam banjir. Sebanyak 6 desa di Kecamatan Kedungjati dan Desa Ngambakrejo di Kecamatan Tanggungharjo, Desa Trisari dan Desa Ngroto Kecamatan Gubug terendam banjir,” Ujarnya.

Dijelaskan oleh Edy Susanto,”
pada saat ini Dusun Ngetuk ,Dusun Ngrawing Desa Ngambakrejo dan Desa Trisari ,Desa Ngroto Kecamatan Gubug dengan ketinggian air sekitar 40 – 70 cm.di Desa Kalimaro sebagian Dusun Lukas, Desa Jumo menimpa Dusun Dawung. Serta Desa Wates masuk pemukiman mulai pukul 02.30 wib, yakni di Dusun Tamban dan Dusun Wates. Air sudah berangsur surut,” ungkapnya.

Menurut Edy Susanto, Pukul 02.30 wib, banjir mulai masuk ke perkampungan warga di Desa Wates,Jumo dan Kalimaro, yakni Dusun dawung Ketinggian air sekitar 50 cm menggenangi jalan desa dan masuk ke rumah warga dengan ketinggian air 50-70 cm dan di dusun Ngetuk dan Ngrawing Desa Ngambakrejo pukul 02,00 wib,” Jelasnya

Sementara itu H Ali tokoh masyarakat warga masyarakat Dusun Ngrawing Desa Ngambakrejo Kepada awak media mengatakan,” Selama bertahun tahun tidak pernah banjir separah ini sampai ketinggian 80 cm – 1 meter sat ini kok banjir,” Ucapnya.

Disampaikan oleh H Muhtarom, SAg,dari dampak banjir ini kayu kayu saya pada hanyut dan hilang,dan kerugian hampir 100 juta,” katanya.

H Ali bersama Joyo Sumpeno, Mustain, Sutresno sekitar 30 warga ngrawing mendatangi kantor kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan glapan, PT Adikarya di Mintreng Kebonagung, untuk minta bertanggung-jawab atas musibah banjir karena kelalaiannya, mengakibatkan air dari bawah naik dan banjir, bukan karena musibah tanggul yang jebol. (MBPN-Muhtarom)