• Wed. Oct 8th, 2025

BHAYANGKARA PERDANA NEWS

Investigasi Cepat dan Akurat

Sebuah Pabrik Rokok Tengah dibangun di Desa Paya Gaboh Kecamatan Sawang Aceh Utara

ACEH UTARA | bhayangkaraperdananews.com – sudah ada pabrik rokok dan di Melaboh Ban bs. Dana bersumber dari APBD ,APBN dan Investor. Ketua Forum bersama aceh saboh(masa) Sebuah pabrik rokok tengah dibangun di Desa Paya Gaboh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Proyek ini merupakan gagasan tokoh Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, yang juga menyediakan tanah pribadi miliknya sebagai lokasi pembangunan. Langkah ini menjadi bentuk nyata komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Aceh.

Pembangunan pabrik ini tak hanya mengandalkan dana APBD, namun juga menggandeng investor sebagai mitra strategis dalam pembiayaan dan pengembangan industri. Mualem bersama timnya aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

M. Jaffar Daud, salah satu orang kepercayaan Muzakir Manaf, 19-05-2024 menyatakan, dirinya diberi tanggung jawab penuh atas proyek pembangunan pabrik tersebut. Ia menuturkan bahwa sejumlah calon investor dan donatur telah datang langsung ke Aceh untuk meninjau kualitas bahan baku utama, yakni tembakau dan cengkeh.

Menurut Jaffar, cengkeh Aceh sudah memenuhi standar kualitas terbaik untuk industri rokok. Namun, harga tembakau lokal yang masih relatif tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam proses produksi massal.

“Untuk mengatasi tantangan harga, para investor berencana membagikan bibit tembakau unggul kepada masyarakat Aceh. Program ini akan dilakukan secara massal dengan dukungan pemerintah daerah,” ujar Jaffar.

Ia menambahkan, pemerintah bersama para investor akan menentukan kuota lahan bagi setiap kabupaten yang ingin bergabung dalam program budidaya tembakau tersebut. Targetnya, ribuan petani lokal dapat terlibat aktif dalam produksi bahan baku.

“Harga jual hasil panen akan diatur sedemikian rupa agar petani bisa memperoleh keuntungan hingga puluhan juta rupiah per hektar,” lanjut Jaffar optimistis.

Dalam waktu dekat akan dikirim sejumlah orang ke Surabaya untuk mengikuti pelatihan khusus tentang pertanian tembakau. Mereka akan dilatih menjadi tim ahli yang nantinya akan mendampingi para petani lokal di Aceh.

Pelatihan ini dinilai penting karena adanya perbedaan signifikan dalam masa tanam antara daerah lain dan Aceh. Jika di daerah lain masa tanam lebih singkat, di Aceh masa tanam tembakau bisa mencapai satu tahun penuh.

Jaffar juga menekankan pentingnya faktor cuaca dalam menentukan kualitas tembakau. Ia menyebut proses penjemuran akan jauh lebih cepat dan efisien jika dilakukan pada kondisi cuaca cerah dan stabil.

Tak hanya fokus pada sektor rokok, Jaffar turut menaruh perhatian pada optimalisasi sejumlah pabrik lain di Aceh seperti pabrik semen, pupuk, tambang, dan industri strategis lainnya yang selama ini belum dikelola secara maksimal.

Ia berharap inisiatif pembangunan pabrik rokok ini bisa menjadi model pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi lokal yang berkelanjutan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat aceh yg merindukan kemakmuran rakyatnya. (MBPN-Ira)